;

Berapa Ramai Yang dah Melawat

counter

JANJI & SABAR

TIDAK ADA JANJI YANG BENAR BENAR DI DUNIA INI HANYALAH JANJI MATAHARI PADA ALAM YANG AKAN TERBIT PADA HARI ESOK

Di antara perkara yang mudah dicerita,
susah diamalkan ialah sifat sabar.
Kerana sabar itu ada hubungannya dengan hati,
hati ada perasaan. Lidah tidak ada perasaan,
cuma ada sentuhan.

RENUNGAN

"Dari Abu Hurairah r.a katanya,Rasulullah s.a.w bersabda :

"Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kamu juga tidak memandang kepada harta kamu,

akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amalan kamu"

(Hadis Sahih Riwayat Muslim)"

Islamic Hijri Calendar

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal solleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. " Siapakah golongan yang rugi itu? Mereka adalah golongan yang bermegah-megah mengejar kehidupan duniawi.

Jom Dengar NasyidFM < WADAH HIBURAN TERKINI

;

renungkan sejenak

Monday, February 15, 2010

ALBUM BARU " RABBANI & SAUJANA " DI PASARAN SEKARANG

DAPATKAN ALBUM RABBANI DALAM BENTUK CD & KASET

"MAHABBAH"

beli yang Original / Halal di dengar di sisi Islam insya Allah. mudah mudahan kita di berkati olehNya

antara lagu yang terdapat dalam album ini ialah :
Mahabbah
Kejora sinar zaman ( di Dedikasi buat Allahyarham Ustaz Asri )
Nurul Iman
Syahadah
Tanpa Agama
Ya Man Satufafiq ( Arab )
Bicara Hijrah
Inikah Petanda ( Allahyarham Ustaz Asri dan Mawi)

Kumpulan Saujana juga tidak ketinggalan memasarkan album terbaru bertajuk

"NOTA CINTA"

antara lagu yang terdapat di dalam album ini ialah :-

Lagu paling Hits :

Patah Hati



dapatkan di pasaran sekarang dengan harga yang cukup-cukup berpatutan , anda tidak akan rasa rugi dan menyesal jika membeli yang Original & Halal di dengar.

* TERDAPAT DALAM BENTUK CD DAN KASET

PUTUS SEGALA KENIKMATAN .... Hikmah Kematian

كلو نفسين ذائقة الموت,
Khul'ulnafsin .... zaa' ekhatul maut...
Ertinya setiap makhluk akan merasakan mati, sementara kematian tersebut akan menjemput siapa saja dan di mana saja.

Begitu banyak huraian para da'ie atau da’ieyah yang menceritakan bagaimana hebatnya sakaratul maut. Berapa kali kita melawat makam atau pergi ta’jiyah kepada kerabat kita yang meninggal? Dan berapa kalikah kita melawat orang sakit? Akankah perjalanan kita tersebut berbuah hikmah untuk diri kita sendiri? Atau sekadar menjaga hubungan baik dengan sesama kita saja?

Jika semua berfikir, saat menziarahi orang yang meninggal dunia sampai mengkafankannya hingga menguburkannya, sambil merenung, berfikir bahawa yang dikafani dan dikuburi tersebut adalah diri kita, di mana ruh kita melihat, bagaimana jerit tangis keluarga yang ditinggalkan. Mungkin ada benarnya juga cerita dari Nasrudin Hoja,

Kita lahir ke bumi menangis dan ketika mati kita meninggalkan tangisan dari orang terdekat kita. Kita pun dicekam ketakutan dengan pertanyaan dalam kubur yang belum tentu mampu untuk menjawab Astaghfirullah.

Saat itu kita lupa kalau kita adalah antara orang yang berkedudukan tinggi, dan orang yang paling kaya di kampung kita, di mana kita adalah orang terkenal yang banyak dipuji dan dipuja.

Rasa sakit dicabut nyawa masih terasa, jerit tangis keluarga tidak mampu meredakannya. Kain kafan dipersiapkan, penggali kubur terus menggali, pengziarah datang bersilih ganti, akankah sang mayat mampu berteriak?

Jangan!! Aku ingin hidup seribu tahun lagi!! Aku ingin bertaubat sebelum mati! Ingin beribadah dan memperbaiki kelalaianku. Begitu lelah aku mengumpulkan harta! Begitu aku telah mencapai dalam meraih keduniaan semata! Akankah semua itu aku tinggalkan???

Harta yang kita kumpulkan dengan susah payah, hanya akan menjadi saksi bisu, bahkan akan menjadi kayu bakar kita, manakala tidak menjadikan sarana ibadah kepada-NYA. Lantas bagaimana anak isteri yang kita cintai, itu pun tidak mampu berbuat apa-apa, kecuali kalau mereka seiring dan punya tujuan sama untuk meniti jalan-NYA, lebih-lebih lagi jika memiliki anak yang soleh yang mendoakan, insya-ALLAH ia bisa menjadi penyelamat kita.
Jadi, kita benar-benar sendirian, harus memikul amal perbuatan masing-masing, tidak kira sama ada yang baik mahupun yang buruk. Saat itu kekuatan yang biasanya kita rasakan, akan berkurangan, kaki yang biasanya berjalan, mulai lemah, begitu pun tangan dan anggota tubuh lainnya. Degup jantung semakin melemah, nafas sesak dan akhirnya seribu sakit mendera kita. ALLAHU AKHBAR, nyawa lepas dari raga terkulai tidak berdaya dan kita yang sedang menyaksikan badan tersebut.

Saat itu baru kita sedar, betapa singkatnya hidup, betapa menyesalnya dengan waktu terbuang begitu saja, baru sedar kalau hidup tiada lain hanya untuk beribadah.

Saat itu mungkin kita sedang meratapi badan yang penuh berlumuran dosa, tetapi percuma pintu ampunan tertutup sudah, kesempatan berbuat dan beramal soleh usai sudah.

Wahai manusia, saat engkau berhasil meraih impian, saat engkau berhasil meraih kejayaan, yang terfikir olehmu itu adalah hasil kerja kerasmu semata, itu hasil perjuanganmu saja. Sementara, pernahkah terbersit bahawa semua keinginan yang terwujud merupakan anugerah dan Rahmat-NYA. Di sebalik semua kejayaan, ada ujian dan cubaan dari Rabb-NYA yang memberikan.

Ketika muda, kita masih tampan atau cantik, kematian seakan jauh dari kita. Sehingga tidak sedikit dari mereka, yang menjadikannya hanya untuk meraih harta dan popularitas.

Betapa naifnya mereka yang lupa akan amanah badan dan kemampuan yang seharusnya untuk mengabdi hanya kepada-NYA, tetapi malah disalahgunakan. Lantas, harus bagaimana kita? Akankah saat kita berhasil dalam urusan dunia kita lupa? Sementara saat kita menderita, menghalalkan segala cara.

Begitu banyak hamparan kebun amal berada di sekeliling kita, anak yatim yang membutuhkan kasih sayang, perut orang-orang miskin yang lapar, janda-janda dhuafa yang membutuhkan santunan, anak-anak cerdas yang menginginkan persekolahan, orang-orang sakit yang tidak mampu membayar biaya pengubatan, orang-orang awam yang membutuhkan santunan ilmu agama, masjid-masjid yang terhambat pembangunannya, daerah-daerah rawan aqidah, bergejolaknya pemurtadan, pendangkalan aqidah yang hampir di semua bidang terutama budaya dan sosial serta berbagai macam kebun amal lainnya yang menunggu penggarapnya dengan berbagai jenis bibit unggul yang siap ditanam.

Untuk itu berbuatlah berbagai macam kebaikan sebanyak-banyaknya sehingga saat ajal memanggil, tidak akan hadir kerisauan yang ada hanya kepasrahan dengan segala ketentuan yang telah ditetapkan-NYA. Perlu sekali kita ingat, apa pun yang kita perbuat adalah anugerah dari rahmat-NYA. Mengapa demikian? Sebab ketika kita ingin berbuat baik, maka atas izin-NYAlah kita sampai pada perbuatan baik tersebut. Untuk itu saat kita mampu beramal soleh maka bersyukurlah kerana kemampuan beramal belum tentu diberikan kepada semua orang dan itu merupakan rezeki yang luar biasa.

Akhirnya, rezeki yang sebenarnya merupakan segala sesuatu yang kita infaqkan di jalan ALLAH baik itu harta, ilmu, waktu, tenaga dan sebagainya, yang bisa kita berikan untuk Rabb yang kita cintai. Dengan demikian, yang menjadikan kita penghuni Syurga, bukan kerana amal soleh kita, tetapi rahmat-NYA.

Kalau kita rajin menelusuri kenikmatan demi kenikmatan yang ALLAH anugerahkan maka meskipun umur kita habis untuk menghitung nikmat-NYA, nescaya tidak akan pernah terhitung. Misalnya, betapa nikmat-NYA kita saat mengerlipkan mata dan bagaimana andai kita tidak bisa lagi berkelip? Sementara kita beribadah sepanjang usia maka nikmat kerlipan mata tersebut tidak akan pernah tergantikan dengan ibadah yang kita pekerjakan. Kenapa tidak terbersit bahawa kenikmatan tersebut sering kita lupakan?

Manusia ramai yang membuang waktu percuma, hidupnya tertipu oleh kemilau dunia, yang tidak pernah bersyukur dengan berbagai nikmat-NYA. Saat itu dia memandang mukanya sendiri yang hitam legam menakutkan, mengapa demikian? Kerana selama hidupnya amat jarang melaksanakan shalat dan jarang tersentuh air wudhu’. Mulutnya menganga kerana banyak kata-kata yang melukai banyak orang. Seperti caci maki, ghibah, cercaan dan hinaan pada sesama serta cemuhan yang sering keluar dari mulut.

Kita lihat mata, Astaghfirullah membeliak menakutkan. Ingat bahawa mata itu, selalu menatap dunia, dan terpukau dengan fatamorgana yang penuh dengan kepalsuan. Matanya amat asyik dalam menatap kebesaran ALLAH bahkan hampir tidak pernah. Dunia yang selalu menjadi tumpuan hidupnya, akhirat hampir tidak pernah dilirik, apakah tidak bisa memberikan waktu, kesempatan dan keinginan untuk mengetahuinya?

Di dada, tidak kelihatan Asma ALLAH, hatinya sudah mati terlebih dahulu, hampir tidak pernah menyebut apalagi mengingati-NYA. Hatinya penuh dengan angan-angan dan cita-cita untuk menguasai dunia walau harus menghalalkan berbagai cara. Astaghfirullah, turun lagi ke tangan, tangan yang kikir, bakhil, yang sering mengambil hak orang lain dan yang hanya jadi sarana untuk memerintah belaka, seperti: pandai menuduh kesalahan orang lain daripada memperbaiki kelemahan dan kekhilafan dirinya sendiri. Astaghfirullah…

Selanjutnya, kaki yang pantang untuk tidak mengejar keinginan yang tidak bertepi. Mengapa demikian? ‘Kufur Nikmat’ sebagai penyebabnya.

Sekujur tubuh ditatapnya penyesalan luar biasa, sungguh tiada guna. Rasa sakit yang masih terasa bagaimana hebatnya sakaratul maut, belum lagi ketakutan memasuki liang lahat. Malaikat Munkar dan Nakir bertanya yang belum tentu kita sanggup untuk menjawabnya.

Dengan demikian, bagaimana menghindarinya? Sebelum penyesalan itu tiba, sebelum kesengsaraan panjang menghampiri maka bergegaslah menuju ampunan dan rahmat-NYA. Jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang hanya sementara ini agar selalu ingat pada-NYA, jalankan perintah dan jauhi larangan-NYA. Jangan biarkan kita dihisab oleh segala amal buruk kita. Semoga kita digolongkan kepada hamba yang diseru-NYA, dan semoga termasuk hamba yang mencintai dan dicintai oleh Rabb-NYA yang mengasihi kita.
"Ya Allah.... Ampunkan segala dosa dosaku andai Aku di jemputMu esok hari, Bahagiakan keluargaku, sahabat handaiku dan insan insan yang terdekat denganku. agar mereka tidak terasa akan pemergiaan ku ini sebagai satu bebanan buat mereka untuk meneruskan kehidupan di dunia ini.... "
" ...Ameen Ya Rabbal Alammin..."

BAGAIMANA SOLAT KITA ?

Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat warak dan khusyuk
solatnya. Namun, dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk
dan selalu bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya,
demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasainya kurang khusyuk.

Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Assam
dan bertanya, "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?"

Hatim berkata, "Apabila masuk waktu solat, aku berwudhu' zahir dan batin."

Isam bertanya, "Bagaimana wudhu' zahir dan batin itu?"

Hatim berkata, "Wudhu' zahir sebagaimana biasa iaitu membasuh semua
anggota wudhu' dengan air".

Sementara wudhu' batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :-

* Bertaubat
* Menyesali dosa yang telah dilakukan
* Tidak tergila-gilakan dunia
* Tidak mencari/mengharap pujian orang (riya')
* Tinggalkan sifat berbangga
* Tinggalkan sifat khianat dan menipu
* Meninggalkan sifat dengki.

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan
semua anggotaku dan menghadap kiblat.


Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan:
1.aku sedang berhadapan dengan Allah,
2.Syurga di sebelah kananku,
3.Neraka di sebelah kiriku,
4.Malaikat Maut berada di belakangku, dan
5.aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Siratal mustaqim' dan menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat terakhir bagiku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik."

"Setiap bacaan dan doa didalam solat, aku faham maknanya kemudian aku
rukuk dan sujud dengan tawadhuk, aku bertasyahud dengan penuh
pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat
selama 30 tahun."

Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya
yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.

HARAM TETAP HARAM ..Sambut Hari Valentine

Tarikh 14 Februari merupakan hari yang dianggap keramat oleh pasangan-pasangan yang sedang berkasih. Hari yang dikenali sebagai Valentine’s Day atau Hari Memperingati Kekasih dianggap sebagai satu masa untuk mengisytiharkan ketulusan cinta kepada pasangan masing-masing.

Maka pada 14 Februari, pasangan-pasangan kekasih ini akan memakai pakaian yang terbaik dan sebaiknya hendaklah ia berwarna merah, bertukar-tukar hadiah dan seeloknya adalah bunga ros berwarna merah.

Pasangan-pasangan ini juga akan bercanda di merata-rata tempat sehingga terjadilah adegan-adegan maksiat yang bertentangan dengan syarak demi untuk membuktikan kasih dan sayang mereka yang tidak ternilai harganya.

Saban tahun juga para ulama mengingatkan kepada umat Islam agar menghindari menyambut Hari Valentine ini namun ia seperti menuang air ke daun keladi. Hari Valentine tidak ada kena-mengena dengan umat Islam malah hukum menyambutnya adalah haram. Ia adalah sambutan yang berkaitan dengan agama Rom kuno dan juga Kristian.

SEJARAH SAMBUT HARI VALENTINE
Bila kita membicarakan tentang sejarah sambutan hari Valentine, maka kita akan dapati bahawa terdapat empat pendapat berkaitan dengannya.

1)Pendapat pertama

Mengaitkannya dengan pesta sambutan kaum Rom kuno sebelum kedatangan agama Kristian yang dinamakan Lupercalia. Lupercalia merupakan upacara penyucian diri yang berlangsung dari 13 hingga 18 Februari. Dua hari pertama mereka menyembah dewi cinta bagi kaum Rom kuno yang bernama Juno Februata.

Pada hari ini para pemuda Rom memilih nama-nama gadis-gadis yang menjadi pilihan mereka lalu dimasukkan ke dalam sebuah kotak. Setiap pemuda tersebut kemudiannya akan mencabut nama tersebut dari dalam kotak itu secara rawak. Nama gadis yang tertera di dalam kertas tersebut akan menjadi pasangan yang akan menjadi objek hiburan seksnya selama setahun.

Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Pada hari ini mereka akan menyembelih seekor anjing dan kambing. Kemudian mereka akan memilih dua pemuda Rom yang dianggap paling gagah untuk menyapukan darah binatang tersebut ke badan mereka lalu mencucinya pula dengan susu.

Setelah itu akan di adakan perarakan besar-besaran yang diketuai dua pemuda tersebut dan mereka berdua akan memukul orang ramai yang berada di laluan mereka dengan kulit binatang dan para wanita akan berebut-rebut untuk menerima pukulan tersebut kerana mereka beranggapan ia akan menambahkan kesuburan mereka.

2) Pendapat kedua

Mengaitkannya dengan kematian paderi St. Valentine ketika pemerintahan Raja Rom yang bernama Claudius II. Terdapat dua versi cerita berkaitan dengan St. Valentine ini.

i) Versi pertama.

Pada masa pemerintahan Claudius II, kerajaan Rom yang menyembah dewa-dewi amat memusuhi penganut agama Kristian dan para mubaligh Kristian telah dipenjara serta disiksa. St. Valentine sebagai seorang yang tegar menganut agama Kristian dan aktif menyebarkan ajaran tersebut turut dipenjarakan oleh Cladius II.

Dikhabarkan St. Valentine walaupun dipenjarakan, beliau tetap mengajar dan menyebarkan agama tersebut di kalangan banduan-banduan penjara di samping membantu tawanan-tawanan penjara meloloskan diri dari penjara. Kegiatan ini telah diketahui oleh Cladius II dan beliau memerintahkan St. Valentine diseksa dan akhirnya dihukum bunuh pada 14 Februari.

Pengorbanan yang dilakukan oleh St Valentine ini dianggap oleh penganut Kristian sebagai satu pengorbanan yang besar demi kecintaan beliau terhadap agamanya. Malah St. Valentine disamakan dengan Jesus yang dianggap oleh penganut Kristian mati kerana menebus dosa yang dilakukan oleh kaumnya.

Dikatakan juga bahawa ketika di dalam penjara, beliau telah jatuh cinta dengan anak salah seorang pegawai penjara dan di akhir hayatnya sebelum dibunuh, beliau sempat menulis sepucuk surat cinta kepada gadis tersebut yang bertandatangan From your Valentine (Daripada Valentinemu).Maka orang-orang Kristian mengambil sempena 14 Februari itu untuk meraikan hari kasih sayang demi memperingati hari kematian paderi mereka St. Valentine.

ii) Versi kedua.

Claudius II beranggapan bahawa anggota tentera yang muda dan masih bujang adalah lebih tabah dan kuat ketika berada di medan peperangan berbanding dengan mereka yang telah berkahwin. Justeru itu Cladius II menghalang para pemuda dari berkahwin.
Namun demikian St.Valentine menentangnya dengan keras dan beliau telah melakukan upacara pernikahan terhadap para pemuda-pemuda Rom secara sulit.. Aktiviti St. Valentine ini akhirnya dapat diketahui oleh Cladius II lalu beliau mengarahkan St. Valentine ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.

3) Pendapat ketiga.

Ia dirayakan sempena kejatuhan kerajaan Islam Andalusia di Sepanyol. St. Valentine merupakan individu yang memainkan peranan penting dalam usaha menjatuhkan kerajaan Islam pada masa itu.. Disebabkan sumbangan beliau itu, St. Valentine dianggap sebagai kekasih rakyat. Tanggal 14 Februari 1492 merupakan tarikh kejatuhan Islam di Sepanyol dan dianggap pada hari itu hari kasih sayang kerana mereka menganggap Islam adalah agama yang zalim.

4) Pendapat keempat.

Sambutan hari Valentine ini bersempena dengan sifat burung yang musim mengawan burung yang jatuh pada 14hb Februari. Ini merupakan pendapat tradisi orang Inggeris.
Di sini kita dapat melihat dengan jelas bahawa asal-usul sambutan Hari Valentine ini tidak ada hubung-kaitnya dengan budaya serta agama bagi umat Islam.

HUKUM SAMBUT VALENTINE

Sebagaimana yang termaktub di dalam al-Quran dan al-Sunnah serta disepakati oleh generasi awal umat Islam hari kebesaran bagi umat Islam yang mana disyariatkan bagi kita menyambutnya hanyalah Hari Raya Aidilfitri dan Aidiladha.

Ini sebagaimana yang firman Allah SWT: Bagi tiap-tiap umat, Kami adakan satu syariat yang tertentu untuk mereka ikuti dan jalankan, maka janganlah ahli-ahli syariat yang lain membantahmu dalam urusan syariatmu; dan serulah (wahai Muhammad) umat manusia kepada agama Tuhanmu, kerana sesungguhnya engkau adalah berada di atas jalan yang lurus. (al-Hajj: 67)

Anas bin Malik r.a berkata: Nabi SAW pernah datang ke Madinah sedangkan penduduknya memiliki dua hari raya. Pada kedua-duanya mereka bermain-main (bergembira) di masa jahiliah. Lalu baginda bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menggantikan kedua-duanya bagi kamu semua dengan dua hari yang lebih baik, iaitu hari raya Aidiladha dan Aidilfitri”. (riwayat al-Nasaai, no: 959).

Oleh itu hendaklah umat Islam membataskan diri dengan menyambut hari-hari perayaan yang diiktiraf oleh Allah dan Rasul-Nya khusus untuk umat Islam. Setelah berakhir zaman salafussoleh iaitu tiga kurun terbaik bagi umat Islam, pelbagai hari perayaan telah ditambah ke dalam kalendar umat Islam seperti Maulid al-Rasul, Israk Mikraj, Maal Hijrah, Nuzul al-Quran dan lain-lain.

Namun demikian apa yang mendukacitakan adalah umat Islam pada zaman kini telah mula merayakan hari-hari perayaan yang langsung tidak berkaitan dengan umat Islam. Malah ia berasal dari budaya serta agama golongan yang ingkar kepada perintah Allah S.W.T. seperti sambutan Tahun Baru Masihi, Hari Halloween dan juga Hari Valentine yang sedang kita perbincangkan ini. Terdapat larangan daripada baginda s.a.w. untuk meniru budaya orang bukan Islam dan bagi mereka yang meniru budaya seperti ini ditakuti mereka akan tergolong bersama dalam golongan tersebut. Sabda baginda: ”Barang siapa menyerupai satu kaum, maka dia termasuk golongan mereka”. (riwayat Imam Abu Dawud, hadis no: 3512).

Tentang hukum menyambut Hari Valentine, Sheikh al-‘Utsaimin berkata: “Maka bila dalam merayakan Hari Valentine tersebut bermaksud untuk mengenangkan kembali St. Valentine, maka tidak diragukan bahawa orang itu telah kafir. Dan jika tidak bermaksud begitu namun sekadar ikut-ikutan kepada orang lain, maka orang itu telah melaksanakan dosa besar”.

Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Islam Malaysia kali ke-71 yang bersidang pada 22 hingga 24 November 2005 memutuskan: “Bahawa amalan merayakan Valentine’s Day tidak pernah dianjurkan oleh Islam”.

Harus kita ingat bahawa golongan yang memusuhi Islam, akan sentiasa berusaha menanamkan benih-benih kesesatan dalam jiwa umat Islam supaya mereka jauh dari jalan yang lurus lagi diredai Allah SWT.

Firman-Nya: Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak sekali-kali akan bersetuju atau suka kepadamu (wahai Muhammad) sehingga engkau menurut agama mereka (yang telah terpesong itu). Katakanlah (kepada mereka): “Sesungguhnya petunjuk Allah (agama Islam itulah petunjuk yang benar). (al-Baqarah: 120)
P/S : kita sebagai Umat Islam ingatlah Hari Kekasih kita Nabi Muhammad S.A.W pada 12 Rabiul'awal penuhilah hari tersebut dengan perkara perkara yang mendatangkan faedah dan pahala untuk diri sendiri dan juga masyarakat keseluruhannya. " kenapa kita tidak membesarkan Maulidurrasul??? sama - samalah kita fikirkan..

Thursday, February 4, 2010

MALAM SINAR MAULIDURRASUL 1431H

SEKALI LAGI RABBANI TAMPIL DENGAN
KONSERT MALAM SINAR MAULIDURRASUL 1431H DI PULAU WAN MAN,
KUALA TERENGGANU DARUL IMAN.

PADA 19 HB FEBUARI 2010.
ARTIS YANG TURUT MENJAYAKAN KONSERT INI NANTI ADALAH :-
DATUK SHARIFAH AINI , DATUK UZTAZAH HAJAH NORBAI'YAH, JAMAL ABDILLAH, AISHAH, YASSIN & TO FLEIZOW


DATANGLAH BERAMAI RAMAI MEMERIAHKAN SERTA MENGHAYATI KECINTAAN KEPADA NABI JUNJUNGAN MUHAMMAD S.A.W DI SANA NANTI.




MASUK ADALAH PERCUMA

Gambar Bermadah

Gambar Bermadah
Di Ambil Pada Hari Raya AidilFitri 1429 Di Kg Pdg Tembak, Lumut Perak

Islamic Hijri Calendar