;

Berapa Ramai Yang dah Melawat

counter

JANJI & SABAR

TIDAK ADA JANJI YANG BENAR BENAR DI DUNIA INI HANYALAH JANJI MATAHARI PADA ALAM YANG AKAN TERBIT PADA HARI ESOK

Di antara perkara yang mudah dicerita,
susah diamalkan ialah sifat sabar.
Kerana sabar itu ada hubungannya dengan hati,
hati ada perasaan. Lidah tidak ada perasaan,
cuma ada sentuhan.

RENUNGAN

"Dari Abu Hurairah r.a katanya,Rasulullah s.a.w bersabda :

"Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kamu juga tidak memandang kepada harta kamu,

akan tetapi Allah melihat kepada hati dan amalan kamu"

(Hadis Sahih Riwayat Muslim)"

Islamic Hijri Calendar

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal solleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. " Siapakah golongan yang rugi itu? Mereka adalah golongan yang bermegah-megah mengejar kehidupan duniawi.

Jom Dengar NasyidFM < WADAH HIBURAN TERKINI

;

renungkan sejenak

Wednesday, May 13, 2009

APA MANAFAAT DARI KRISIS ?????

Negara kita sedang dilanda krisis. Kian hari kian meruncing. Masyarakat berpecah-belah. Perpaduan dan kesefahaman sudah tidak ada. Demonstrasi selalu berlaku. Masyarakat sudah tidak bersatu. Sudah tidak boleh bekerjasama. Keamanan dan keselamatan tergugat. Rasa tidak puas hati di kalangan rakyat meluap-luap. Perselisihan pendapat dan perbezaan fahaman politik amat ketara.


Apabila ditanya kepada pihak-pihak tertentu tentang hal ini mereka berkata ini perkara biasa. Krisis itu membawa rahmat. Sayidina Ali k.w. dan Sayidina Muawiyah r.a. pun berkrisis. Apa sungguhkah ini benar? Sungguhkah krisis yang kita hadapi ini satu rahmat hingga boleh disamakan dengan krisis yang berlaku di antara Sayidina Ali dan Sayidina Muawiyah?Semasa mereka berkrisis, orang tetap berbondong-bondong masuk Islam.




Walaupun mereka berkrisis, Islam bertambah kuat dan tanah jajahan Islam semakin meluas dan berkembang. Ekonomi Islam semakin kukuh. Ibadah dan akhlak masyarakat Islam tetap baik dan terpelihara.Berbeza dengan krisis yang kita hadapi. Semakin berkrisis, semakin ramai orang Islam jadi murtad. Semakin berkrisis, ekonomi Islam semakin merosot dan kuasa ekonomi berpindah ke tangan orang lain. Huru-hara semakin banyak berlaku. Jenayah bertambah-tambah. Keamanan dan keselamatan negara tergugat. Moral dan akhlak muda mudi merosot.



Ibadah dan akhlak masyarakat rosak.Di mana rahmatnya? Di mana baiknya? Di mana untungnya? Yang jelas, krisis yang kita hadapi ini sangat merugikan dan merosakkan. Sayidina Ali dan Sayidina Muawiyah berkrisis dalam kebenaran. Nafsu mereka dan sifat-sifat mazmumah tidak berperanan. Kita berkrisis dalam kebatilan dan kemungkaran. Nafsu dan sifat-sifat mazmumah mereka kita bercakaran. Apa benarkah krisis yang kita hadapi ini satu rahmat? Atau apakah ia satu bala bencana yang Allah turunkan kepada kita kerana dosa, kemungkaran dan keangkuhan kita?Ini harus kita kaji dan teliti betul-betul.




Malanglah bangsa yang menganggap bala bencana itu sebagai rahmat tanpa melihat kepada dosa-dosa yang menyebabkan kemurkaan Tuhan dan tanpa bertaubat dari dosa-dosa tersebut
-Ikhsan GISB

Thursday, May 7, 2009

BERAPA LAMA KITA DI KUBUR???






Awan sedikit mendung, ketika kaki kaki kecil Yani berlari-lari gembira di atas jalanan menyeberangi kawasan lampu merah Karet. Baju merahnya yg besar melambai-lambai di tiup angin..

Tangan kanannya memegang ice-krim sambil sesekali mengangkatnya ke mulutnya untuk dicicapi, sementara tangan kirinya mencengkam Ikatan sabuk celana ayahnya. Yani dan Ayahnya memasuki wilayah pemakaman umum Karet, berputar sejenak ke kanan & kemudian duduk Di atas tembok nisan "Hj Rajawali binti Muhammad 19-10-1915: 20- 01-1965" "Nak, ini kubur nenekmu mari Kita berdo'a untuk nenekmu"

Yani melihat wajah ayahnya, lalu meniru gaya tangan ayahnya yg mengangkat ke atas dan ikut memejamkan mata seperti ayahnya. Ia mendengarkan ayahnya berdo'a untuk Neneknya... "Ayah, nenek waktu meninggal umur 50 tahun ya Yah." Ayahnya mengangguk sambil tersenyum, sambil memandang pusara Ibu-nya.

"Hmm, bererti nenek sudah meninggal 42 tahun ya Yah..." Kata Yani berlagak sambil matanya mengira dan jarinya berhitung. "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur 42 tahun ... " Yani menoleh kepalanya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana .

Di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut "Muhammad Zaini: 19-02-1882 : 30-01-1910" "Hmm.. Kalau yang itu sudah meninggal 106 tahun yang lalu ya Yah", jarinya menunjuk nisan bersebelahan kubur neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk. Tangannya terangkat mengusap kepala anak satu-satunya.

"Memangnya kenapa ndhuk( anak perempuan) ?" kata sang ayah menatap teduh mata anaknya. "Hmmm, ayah kan semalam bilang, bahwa kalau kita mati, lalu di kubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa dineraka" kata Yani sambil meminta persetujuan ayahnya. "Iya kan yah?" Ayahnya tersenyum, "Lalu?" "Iya .. Kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa 42 tahun dong yah di kubur?

Kalau nenek banyak pahalanya, berarti sudah 42 tahun nenek senang dikubur .... Ya nggak yah?" mata Yani bersinar keranana bisa menjelaskan kepada Ayahnya pendapatnya. Ayahnya tersenyum, namun sekilas tampak keningnya berkerut, tampaknya cemas ...... "Iya nak, kamu pintar," kata ayahnya pendek. Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah Di atas sajadahnya, memikirkan apa yang dikatakan anaknya... 42 tahun hingga sekarang... kalau kiamat datang 100 tahun lagi...142 tahun disiksa .. atau bahagia dikubur ....

Lalu Ia menunduk ... Meneteskan air mata... Kalau Ia meninggal ... Lalu banyak dosanya ...lalu kiamat masih 1000 tahun lagi berarti Ia akan disiksa 1000 tahun? ’Innalillaahi WA inna ilaihi rooji'un’ .... Air matanya semakin banyak menetes, sanggupkah ia selama itu disiksa? Iya kalau kiamat 1000 tahun ke depan, kalau 2000 tahun lagi? Kalau 3000 tahun lagi? Selama itu ia akan disiksa di kubur. Lalu setelah dikubur? Bukankah Akan lebih parah lagi? Tahankah? padahal melihat adegan pameran dipukuli masa di tv kemarin ia dah tak tahan?

Ya Allah... Ia semakin menunduk, tangannya mengangkat, setinggi bahunya naik turun tak teratur.... air matanya semakin membanjiri pipi dan janggutnya… ”Allahumma as aluka khusnul khootimah”.. berulang Kali di bacanya DOA itu hingga suaranya serak ... Dan ia berhenti sejenak ketika terdengar batuk Yani. Dihampirinya Yani yang tertidur di atas dipan Bambu.

Di betulkannya selimutnya. Yani terus tertidur.... tanpa tahu, betapa sang bapak sangat berterima kasih padanya karena telah menyadarkannya arti sebuah kehidupan... Dan apa yang akan datang di depannya... "Yaa Allah, letakkanlah dunia ditanganku, jangan Kau letakkan dihatiku..." Sebarkan e-mail ini ke saudara-saudara Kita, mudah-mudahan bermanfaat.. ..

"Sebarkanlah walau hanya 1 ayat"

Gambar Bermadah

Gambar Bermadah
Di Ambil Pada Hari Raya AidilFitri 1429 Di Kg Pdg Tembak, Lumut Perak

Islamic Hijri Calendar